Hakim-Hakim 15: 1-20
(satetoday from santapan harian)
Panggilan
adalah hal yang sangat penting dalam setiap orang percaya. Setiap umat
Allah dipanggil untuk memuliakan Allah ditengah dunia. Ada banyak
klasifikasi panggilan yang diberikan oleh para ahli teologi tetapi pada
dasarnya setiap panggilan adalah dalam rangka memuliakan Allah dan
meuwujudkan misi Allah di tengah dunia. Allah mengharapkan setiap orang
yang sudah diselamatkan untuk melakukan panggilannya.
Simson
dalam hakim-hakim dipanggil untuk menjadi hakim di tengah-tengah bangsa
Israel. Simson ditugaskan untuk membawa bangsa Israel dalam kebenaran.
Tetapi kalau kita membaca kisah Simson di Hakim-Hakim 15, kita akan
melihat Simson yang mengurus masalah pribadinya terkait dengan
ketidaktaatannya yaitu menikahi orang Filistin, yang tidak seiman.
Alhasil, dia tidak menjalankan fungsinya sebagai hakim. Simson
sebenarnya bisa memberi banyak pengaruh kepada bangsa Israel dan kepada
bangsa-bangsa di sekitarnya tetapi karena dia sibuk mengurusi
masalah-masalah pribadinya, bangsa Israel justru menjadi bangsa yang
takut kepada bangsa lain (ayat 11-13). Ketidaktaatan Simson membawa
pengaruh kepada dirinya sendiri dan kepada bangsa Israel.
Saya
hari ini diingatkan soal mentaati panggilan, panggilan untuk memuliakan
Allah melalui hidup saya. Keadaan Simson cukup sama seperti saya yang
siuk mengurus masalah pribadi karena ketidaktaatan saya sendiri. Cukup
sering bagi saya untuk hanya terus bergumul dengan dosa pribadi dan
bahkan tidak sempat menajdi garam dan terang bagi dunia saya.
Mat. 5:13 menuliskan"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Bukankah
saya seharusnya memuliakan Tuhan dan membawa orang lain kepada Allah,
apakah gunanya saya sekarang? Tuhan sudah menerima saya dan menebus
saya, apakah saya akan terus menjadi anak yang menyia-nyiakan panggilan
untuk hidup kudus? Bagaimana akhit hidup saya?
Saya
teringat soal akhir hidup Simson yang mati karena ketidaktaatannya,
yaitu cintanya kepada Delila, saya bertanya kepada diri saya haruskah
cinta saya kepada dunia akan membuat saya mati?
sebuah kutipan dalam santapan harian memukul telak apa yang sudah saya lakukan
"Padahal ia adalah hakim dengan panggilan khusus yang sangat
istimewa dibanding para hakim lainnya, tetapi ia menghabiskan hidupnya
hanya untuk melakukan urusan-urusannya sendiri yang sia-sia dan tidak
memuliakan Allah.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita peduli pada panggilan Allah dan
sudah hidup sesuai dengan panggilan itu? Jangan habiskan waktu kita
hanya untuk menyelesaikan kepentingan-kepentingan kita sendiri, tetapi
urusilah kepentingan-kepentingan Allah."(santapan harian 17 September 2013)
Simson
dan saya adalah orang yang sudah ditebus Allah dan mencintai dunia ini.
Cinta itu menghancurkan cinta kepada Allah dan hidup. Setidaknya saya
tidak mau bernasib naas seperti Simson karena cintanya pada dunia.
"Tuhan
ampuni Satri yang menyia-nyiakan panggilan kudusmu dan terlalu
mencintai dunia ini, ajar dan kuatkan satri untuk memenuhi panggilan
kudusMu hingga aku bukan lagi terus bergumul dalam dosa tetapi bergumul
untuk dunia.Biarlah aku kudus seperti Engkau yang kudus."
Kiranya Saudara dan saya diberi kekuatan untuk melakukan panggilan kudus Allah.
Words For This Month
menulis untuk menginspirasi
Selasa, 17 September 2013
Selasa, 30 Juli 2013
MISI UMAT ALLAH
hasil kerja sks dan banyak bersalahan...
thx for : Kak IIyani, Kak Juni, Bang Billy dan Kak Gres (ikut menulis/memberi pemahaman)
thx for : Kak IIyani, Kak Juni, Bang Billy dan Kak Gres (ikut menulis/memberi pemahaman)
MISI UMAT ALLAH
Allah
memiliki sebuah tujuan besar untuk dunia ini, dan dalam mewujudkan misi itu
Allah memanggil setiap umatNya itulah misi umat Allah. Christoper menyatakan
bahwa “segala sesuatu yang dikatakan,
serta dilakukan orang Kristen dan jemaat semestinya bersifat misioner....”
berarti bahwa setiap hal yang kita lakukan adalah dalam rangka membawa seluruh
umat kepada Kristus. Artinya apa yang kita kerjakan adalah agenda Tuhan, hidup
kita adalah sebuah misi. Dalam pengerjaan tentang misi itu dibutuhkan sebuah
pemahaman yang utuh tentang injil. Kebanyakan kita justru hanya memfokuskan
penginjilan kepada kejatuhan manusia dan penyelamatan Kristus, kesalahan
pemahaman tentang isi Alkitab membuat kita mereduksi makna dari setiap kitab.
Alkitab dimulai dari kisah penciptaan, pemberontakan manusia, penebusan melalui
Israel, penebusan melalui Kristus, kehadiran Roh Kudus, Kedatangan Kristus
kedua kalinya dan diakhiri dengan sebuah restorasi ciptaan yang rusak, ciptaan
yang baru. Hal ini membawa kita kepada sebuah pengertian baru bahwa penyelamatan oleh Kristus bukan hanya
penyelamatan atas dosa manusia tetapi juga penyelamatan atas tatanan alam,
penebusan atas tatanan alam. Misi penebusan Allah juga mencakup seluruh
ciptaan.
Dalam menjalankan misi ini kita
dituntut untuk keluar dari zona nyaman kita. Seperti Abraham yang taat
meninggalkan tanah kelahirannya untuk membawa berkat bagi bangsa-bangsa seperti
itu juga ketika kita melihat dunia ini. Kita harus taat kepada pimpinan Tuhan
yang mengarahkan kepada ladang misi kita masing-masing. Dunia sudah begitu
rusak dan tidak mengetahui mana yang baik dan yang benar. Dunia membutuhkan
suatu komunitas yang hidup di dalam cara yang ditunjukkan Tuhan. Ketika kita
gagal untuk hidup dalam cara yang ditunjukkan Tuhan kita sedang merintangi
Allah dalam mewujudkan misiNya bagi dunia. Allah sudah memilih kita, maka kita
sebagai umat yang ditebus Allah, harus hidup menurut jalannya Tuhan. Penebusan
yang telah dilakukan Allah pada hidup kita membuat kita hidup dalam penebusan.
Hidup dalam penebusan bukan hanya berarti dosa-dosa kita tetapi secara
holistik. Sebagaimana Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir,
Allah membebaskan mereka dalam tatanan spiritual, ekonomi, politik dan sosial.
Sehingga kita pun harus terlibat dalam kehidupan penebusan secara holistik.
Kita tidak bisa lagi peduli hanya kepada apakah seseorang sudah menerima
Kristus sebagai Juruslamat pribadi tetapi kita juga melihat kepada ketidak
adilan politis, eksploitasi ekonomi, penindasan sosial dan tentunya belenggu
spiritual.
Allah telah menyatakan
perbuatanNya dan dalam anugerahNya kepada Israel yang membuat itu menjadi kisah
dimana Israel menyadari siapa Allah, siapa mereka dan harus melakukan apa.
Kisah Israel adalah juga bagian kisah kita, bagian kisah besar yang memberi
makna dan tujuan dalam hidup kita sebagai umat Allah. Dalam kisah Israel Disini
diingatkan dan disadarkan kembali bahwa kisah hidup kita adalah anugerah Allah.
Anugerah masalalu yaitu anugerah keselamatan, anugerah masa depan yaitu membawa
semua bangsa mengenal dan mengasihi Allah dan anugerah masa kini –saat ini-
seorang imam, hidup kita
adalah hidup yang
mempresentasikan Allah kepada dunia yang menunjukkan perbedaan antara kekudusan
dan keburukan. Dan hal itu pun semakin menyadarkan bahwa kita adalah umat yang
mewakili Allah di hadapan dunia. Untuk
dapat menarik seseorang untuk dapat tertarik terhadap sesuatu kita harus memliki sesuatu yang menarik dan berbeda.
Begitu pula untuk menjadi umat yang menarik orang lain kepada Allah diperlukan
sesuatu yang berbeda yang ada di dunia ini. Ketika kita ingin menarik orang lain kita harus terbuka
untuk dilihat, dibandingkan dan ditantang, menarik para pencari,
mengundang kekaguman kepada Allah, mengundang ibadah, mengundang persetujuan.
Namun,
kita akan memiliki banyak tantangan dan dilemma dalam kehidupan kita. Kompromi-kompromi
dalam kehidupan yang membuat kita berpaling dalam daripada Allah. Pengenalan
akan Allah yang benar akan sangat menolong kita tetap setia dalam kehidupan.
Mengenal Allah akan membuat kita merindukan Allah terkenal ditengah dunia.
Mengenal Allah juga akan membuat kita memiliki kesetiaan yang terbagikan, hanya
Tuhan yang ada dalam hidup kira.
Dan
tentunya, injil bukan hanya lewat kesaksian hidup melainkan secara verbal.
Bersaksi mengenal Kristus kepada dunia. Injil yang kita bagiakan bukanlah injil
biasa atau sepenggal tetapi sebuah hal yang luar biasa kepada dunia,
sebagaimana Paulus mengungkapkan. Kisah yang di mulai dari penciptaan dan perjanjian lama dan diakhir dengan ciptaan
yang baru Karya salib
yang memperdamaikan Yahudi dan nonYahudi dan menciptakan satu umat manusia baru
bukan sekedar suatu produk sampingan dari Injil, tetapi adalah jantung dari
Injil itu sendiri. Injil adalah sebuah iman dan ketaatan,
injil adalah sebuah berita yang harus didengar, injil adalah pribadi dan
kosmis, injil adalah dari Allah, kasih karunia, janji Allah, kesetiaan Allah,
leselamatan dari Allah, Putra Allah, umat Allah dan kemuliaan Allah.
Untuk
sebuah berita yang begitu besar itu, kisah ini perlu dibagikan dari generas ke
generasi. Setiap orang yang sudah diutus Allah harus mengutus murid untuk
menyebarkan berita ini. Setiap orang di
utus ke ladang misinya masing-masing. Kisah panjang pengutusan Allah sudah
mencapai klimaks dalam Kristus, dari Kristus misi itu mengalir ke gereja sampai
Dia datang kembali. Maka setiap gerja harus membina setiap anggotanya menjadi
murid dan mengerjakan misi keluar dari zona nyamannya. Kita diutus ke dalam
dunia seperti Bapa sudah mengutus Yesus.
Kita harus melihat bahwa tidak ada
perbedaan kasta antara pergi ke suatu tempat dan menjadi misionaris dan kembali
ke ranah publik dan bersaksi disana. Kedua hal tersebut memiliki porsi yang
sama dan berkenan kepada Allah. Kedua hal tersebut sama-sama berperan dalam
menghadirkan kerajaan Allah di dunia. Penginjilan serta tindakan sosial juga
tidak boleh terdikotom sebab keduanya berimplikasi satu sama lain. Sebagai umat
Allah,kita memiliki misi untuk memberitakan Injil yang utuh, melakukan
konfrontasi terhadap dunia, menjadi berkat di tengah masyarakat, dan melakukan
pembinaan. Haruslah dilakukan misi holistik, misi integral. Kita harus menyadari pula bahwa seluruh
kehidupan kita adalah misi. Dan sasaran misi kita adalah agar seluruh manusia
mengenal, mengaku Allah adalah Tuhan,memuliakan Allah, serta beribadah
kepadaNya.
Christo Billy Simanjuntak
Grace Tinawati Sitorus
Iiyani H. Tarigan
Juni Triana Sitompul
Satriani Manalu (editor)
Sabtu, 27 Juli 2013
REVIEW MISI UMAT ALLAH BAB III
BAB III : Umat yang Peduli dengan
Ciptaan
Kisah
Alkitab dimulai dengan sebuah penciptaan dan diakhiri dengan sebuah restorasi
ciptaan yang rusak, yaitu ciptaan yang baru. Namun, kita justru membuangnya dan
hanya berfokus pada kejatuhan dosa manusia dan penyelamatan Kristus. Hal ini
membuat kita lupa akan misi pertama manusia yaitu pemeliharaan bumi.
Pemeliharaan
bumi adalah sebuah misi yang nyatakan Allah kepada manusia. Kekuasaan manusia
terhadap ciptaan menjadi suatu cerminan kuasa Allah sendiri sebagai raja. Maka cara
manusia menguasai bumi bukanlah dalam bentuk eksploitasi. Ketika manusia jatuh
ke dalam dosa, yang menjadi rusak bukanlah hanya diri manusia tetapi seluruh
tatanan alam juga, alam terbatas dalam memuliakan Tuhan. Sehingga, ketika
penyelamatan oleh Kristus bukan hanya penyelamatan atas dosa manusia tetapi
juga penyelamatan atas tatanan alam, penebusan atasa tatanan alam. Misi penebusan
Allah mencakup ciptaan. Kepedulian kita terhadap lingkungan bukanlah lagi hanya
untuk kebijkasanaan dan melayani diri sendiri, melainkan kondisi kita sudah
ditebus Kristus membuat kita menjadi agen kabar baik bagi ciptaan.
Jumat, 26 Juli 2013
review BAB 2 Misi Umat Allah
Umat yang Mengetahui Kisah di mana Mereka Turut Mengambil Bagian
Gereja mula-mula begitu gigih dalam pengabaran injil dan
rela menjadi martir. Hal yang menyebabkan setiap orang mampu seperti itu adalah
karena pemahaman akan seluruh isi Alkitab bukan hanya soal amanat agung. Ketika
Paulus menjelaskan soal injil dia tidak berbicara soal penglihatannya di
Damsyik tetapi dia memaparkan seluruh perjanjian lama dan mengutip kitab Amos
dalam pemberitaan injilnya, begitu pula Yesus ketika jalan di Emaus justru
memaparkan soal penggenapan janji Allah pada kitab perjanjian lama.
Injil bukanlah hanya sekedar kisah kejatuhan manusia dan
penebusan Kristus. Tetapi injil berawal dari sebuah penciptaan yang agung dari
Allah yang membuat manusia menyadari identitas dirinya, lalu manusia memberontak
kepada Allah. Dan dalam pemberontakan itu Allah mengadakan penebusan melalui
bangsa Israel yang akhirnya gagal membawa keselamatan bagi bangsa lain yang
membuat kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang tidak berdosa , semua akan
jatuh ke dalam maut. Tetapi Allah tetap bekerja lewat Israel melalui Kristus
yang turun ke dunia mengerjakan karya penyelamatan, dan kehadiran Roh Kudus
mentranformasi tiap-tiap umat. Kedatangan Kristus ini membawa akhir agung yaitu
ciptaan yang baru.
Akhir zaman bukan hanya sekedar penghakiman tetapi sebuah awal yang baru ciptaan yang baru. Janji itu membuat setiap umat untuk tidak hanya diam dan menerima keselamatan tetapi turut bekerja dalam karya besar penyelamatan Allah bagi dunia. Bangsa terpecah menjadi bangsa yang bersatu menyanyikan pujian kemuliaan bagi Allah. Kisah ini menjadikan sebuah karya penyelamatan yang luas dan komprehensif.
Saya menyadari bahwa Alkitab bukan hanya perjanjian baru tetapi juga perjanjian lama. Dalam setiap isi Alkitab berisi tentang penyataan-penyataan Allah, karya yang dimulai Allah dan yang pada akhirnya diselamatkan oleh Allah sendiri.
review BAB 1 MISI UMAT ALLAH
BAB I: Siapa kita dan
Untuk Apa Kita Ada Disini?
Kalau saya harus menjawab pertanyaan judul Bab 1, saya akan
menjawab bahwa Saya adalah utusan Allah untuk mengerjakan sebuah Misi untuk
mengerjakan tujuan tertentu. Misi adalah sesuatu yang besar dan luas yang
terdiri dari berbagai aktivitas(misi-misi) untuk mewujudkan tujuan besar itu.
Seringnya saya membatasi ranah pengerjaan misi itu, bahwa misi adalah membawa
kabar injil secara verbal kepada setiap manusia, saya membatasi pengertian misi
secara sadar maupun tidak. Dan Christoper mengkoreksi bagian itu dengan
menyatakan bahwa “segala sesuatu yang
dikatakan, serta dilakukan orang Kristen dan jemaat semestinya bersifat
misioner....” berarti bahwa setiap hal yang saya lakukan adalah dalam rangka
membawa seluruh umat kepada Kristus. Artinya apa yang saya kerjakan adalah
agenda Tuhan, hidup saya adalah sebuah misi.
Allah memiliki sebuah maksud untuk dunia dan seluruh umat
Tuhan dipanggil untuk mewujudkannya. Misi Allah bukan hanya sekedar kebutuhan
manusiawi saja tetapi seluruh dunia termasuk tatanan ekologis. Seluruh dunia
bukan juga hanya berarti penjangkauan ke daerah-daerah terpencil seperti
melakukan mission trip, tetapi lingkungan kita, tempat kita hidup adalah arena
misi Allah, setiap umat Allah dipanggil untuk menggarami lilngkungan sekitarnya
sehingga dunia memuliakan Tuhan. Allah yang akan mentransformasi dunia melalui
transformasi pribadi tiap anak-anakNya sehingga gaya hidup dan tingkah laku
kita menjadi cerminan akan kehadiran Allah.
Injil bukan sekedar verbal yang utama, sementara aksi sosial
yang kedua. Alkitab tidak membuat klasifikasi seperti itu, tetapi kita membuat
klasifikasi tentang penginjilan. Injil juga bukan hanya sekedar dibagikan
tetapi injil harus ditelaah dan didalami setiap hari dengan pengeksplorasikan
seluruh isi alkitab agar pesan yang kita sampaikan tidak tereduksi.
Dan akhir Bab ini ditutup dengan pernyataan misi adalah
urusan loyalitas. Kesetiaan akan pembawa injil atas sang pemilik misi,
kesetiaan akan pengenalan dan pemberitaan misi Allah, seperti pada kitab
perjanjian lama dan perjanjian baru. Alllah adalah sumber misi dan isi misi.
Kamis, 25 Juli 2013
repost from the first: YOU
kamu adalah kamu karena suatu alasan..
kamu adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks..
kamu adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna,disebut lelaki dan perempuan khusus milik Allah..
kamu bertampang seperti kamu karena suatu alasan..
DIA merajut kamu menjadi satu di dalam kandungan..
kamu benar-benar sesuai dengan gambaran yang ingin Dia ciptakan..
Orang tua yang kamu miliki adalah orang tua yang Dia pilih,dan tidak peduli bagaimana perasaan kamu,mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah dan mereka memiliki materai Allah..
trauma yang kamu hadapi tidaklah mudah..
dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti kamu,tetapi itu diizinkanNya untuk membentuk hati kamu supaya kamu bertumbuh serupa denganNya
kamu adalah kamu karena suatu alasan,
kamu dibentuk dengan tongkat Tuhan,
kamu adalah kamu,kekasih
karena Allah
by: Russell Kelfer
kamu adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks..
kamu adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna,disebut lelaki dan perempuan khusus milik Allah..
kamu bertampang seperti kamu karena suatu alasan..
DIA merajut kamu menjadi satu di dalam kandungan..
kamu benar-benar sesuai dengan gambaran yang ingin Dia ciptakan..
Orang tua yang kamu miliki adalah orang tua yang Dia pilih,dan tidak peduli bagaimana perasaan kamu,mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah dan mereka memiliki materai Allah..
trauma yang kamu hadapi tidaklah mudah..
dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti kamu,tetapi itu diizinkanNya untuk membentuk hati kamu supaya kamu bertumbuh serupa denganNya
kamu adalah kamu karena suatu alasan,
kamu dibentuk dengan tongkat Tuhan,
kamu adalah kamu,kekasih
karena Allah
by: Russell Kelfer
hasil Perenungan Firman Advent 1: Menantikan Keadilan
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!"
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!"
Langganan:
Postingan (Atom)