Selasa, 17 September 2013

Panggilan yang Disia-siakan

Hakim-Hakim 15: 1-20
(satetoday from santapan harian)

Panggilan adalah hal yang sangat penting dalam setiap orang percaya. Setiap umat Allah dipanggil untuk memuliakan Allah ditengah dunia. Ada banyak klasifikasi panggilan yang diberikan oleh para ahli teologi tetapi pada dasarnya setiap panggilan adalah dalam rangka memuliakan Allah dan meuwujudkan misi Allah di tengah dunia. Allah mengharapkan setiap orang yang sudah diselamatkan untuk melakukan panggilannya.

Simson dalam hakim-hakim dipanggil untuk menjadi hakim di tengah-tengah bangsa Israel. Simson ditugaskan untuk membawa bangsa Israel dalam kebenaran.  Tetapi kalau kita membaca kisah Simson di Hakim-Hakim 15, kita akan melihat Simson yang mengurus masalah pribadinya terkait dengan ketidaktaatannya yaitu menikahi orang Filistin, yang tidak seiman. Alhasil, dia tidak menjalankan fungsinya sebagai hakim. Simson sebenarnya bisa memberi banyak pengaruh kepada bangsa Israel dan kepada bangsa-bangsa di sekitarnya tetapi karena dia sibuk mengurusi masalah-masalah pribadinya, bangsa Israel justru menjadi bangsa yang takut kepada bangsa lain (ayat 11-13). Ketidaktaatan Simson membawa pengaruh kepada dirinya sendiri dan kepada bangsa Israel.

Saya hari ini diingatkan soal mentaati panggilan, panggilan untuk memuliakan Allah melalui hidup saya.  Keadaan Simson cukup sama seperti saya yang siuk mengurus masalah pribadi karena ketidaktaatan saya sendiri. Cukup sering bagi saya untuk hanya terus bergumul dengan dosa pribadi dan bahkan tidak sempat menajdi garam dan terang bagi dunia saya.

Mat. 5:13 menuliskan"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. 
Bukankah saya seharusnya memuliakan Tuhan dan membawa orang lain kepada Allah, apakah gunanya saya sekarang? Tuhan sudah menerima saya dan menebus saya, apakah saya akan terus menjadi anak yang menyia-nyiakan panggilan untuk hidup kudus? Bagaimana akhit hidup saya?
Saya teringat soal akhir hidup Simson yang mati karena ketidaktaatannya, yaitu cintanya kepada Delila, saya bertanya kepada diri saya haruskah cinta saya kepada dunia akan membuat saya mati?

sebuah kutipan dalam santapan harian memukul telak apa yang sudah saya lakukan
"Padahal ia adalah hakim dengan panggilan khusus yang sangat istimewa dibanding para hakim lainnya, tetapi ia menghabiskan hidupnya hanya untuk melakukan urusan-urusannya sendiri yang sia-sia dan tidak memuliakan Allah.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita peduli pada panggilan Allah dan sudah hidup sesuai dengan panggilan itu? Jangan habiskan waktu kita hanya untuk menyelesaikan kepentingan-kepentingan kita sendiri, tetapi urusilah kepentingan-kepentingan Allah."(santapan harian 17 September 2013)

Simson dan saya adalah orang yang sudah ditebus Allah dan mencintai dunia ini. Cinta itu menghancurkan cinta kepada Allah dan hidup. Setidaknya saya tidak mau bernasib naas seperti Simson  karena cintanya pada dunia.

 

"Tuhan ampuni Satri yang menyia-nyiakan panggilan kudusmu dan terlalu mencintai dunia ini, ajar dan kuatkan satri untuk memenuhi panggilan kudusMu hingga aku bukan lagi terus bergumul dalam dosa tetapi bergumul untuk dunia.Biarlah aku kudus seperti Engkau yang kudus."


Kiranya Saudara dan saya diberi kekuatan untuk melakukan panggilan kudus Allah.

Selasa, 30 Juli 2013

MISI UMAT ALLAH

hasil kerja sks dan banyak bersalahan...

thx for : Kak IIyani, Kak Juni, Bang Billy dan Kak Gres (ikut menulis/memberi pemahaman)



MISI UMAT ALLAH
            Allah memiliki sebuah tujuan besar untuk dunia ini, dan dalam mewujudkan misi itu Allah memanggil setiap umatNya itulah misi umat Allah. Christoper menyatakan bahwa “segala sesuatu yang dikatakan, serta dilakukan orang Kristen dan jemaat semestinya bersifat misioner....” berarti bahwa setiap hal yang kita lakukan adalah dalam rangka membawa seluruh umat kepada Kristus. Artinya apa yang kita kerjakan adalah agenda Tuhan, hidup kita adalah sebuah misi. Dalam pengerjaan tentang misi itu dibutuhkan sebuah pemahaman yang utuh tentang injil. Kebanyakan kita justru hanya memfokuskan penginjilan kepada kejatuhan manusia dan penyelamatan Kristus, kesalahan pemahaman tentang isi Alkitab membuat kita mereduksi makna dari setiap kitab. Alkitab dimulai dari kisah penciptaan, pemberontakan manusia, penebusan melalui Israel, penebusan melalui Kristus, kehadiran Roh Kudus, Kedatangan Kristus kedua kalinya dan diakhiri dengan sebuah restorasi ciptaan yang rusak, ciptaan yang baru. Hal ini membawa kita kepada sebuah pengertian baru  bahwa penyelamatan oleh Kristus bukan hanya penyelamatan atas dosa manusia tetapi juga penyelamatan atas tatanan alam, penebusan atas tatanan alam. Misi penebusan Allah juga mencakup seluruh ciptaan.
            Dalam menjalankan misi ini kita dituntut untuk keluar dari zona nyaman kita. Seperti Abraham yang taat meninggalkan tanah kelahirannya untuk membawa berkat bagi bangsa-bangsa seperti itu juga ketika kita melihat dunia ini. Kita harus taat kepada pimpinan Tuhan yang mengarahkan kepada ladang misi kita masing-masing. Dunia sudah begitu rusak dan tidak mengetahui mana yang baik dan yang benar. Dunia membutuhkan suatu komunitas yang hidup di dalam cara yang ditunjukkan Tuhan. Ketika kita gagal untuk hidup dalam cara yang ditunjukkan Tuhan kita sedang merintangi Allah dalam mewujudkan misiNya bagi dunia. Allah sudah memilih kita, maka kita sebagai umat yang ditebus Allah, harus hidup menurut jalannya Tuhan. Penebusan yang telah dilakukan Allah pada hidup kita membuat kita hidup dalam penebusan. Hidup dalam penebusan bukan hanya berarti dosa-dosa kita tetapi secara holistik. Sebagaimana Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah membebaskan mereka dalam tatanan spiritual, ekonomi, politik dan sosial. Sehingga kita pun harus terlibat dalam kehidupan penebusan secara holistik. Kita tidak bisa lagi peduli hanya kepada apakah seseorang sudah menerima Kristus sebagai Juruslamat pribadi tetapi kita juga melihat kepada ketidak adilan politis, eksploitasi ekonomi, penindasan sosial dan tentunya belenggu spiritual.
Allah telah menyatakan perbuatanNya dan dalam anugerahNya kepada Israel yang membuat itu menjadi kisah dimana Israel menyadari siapa Allah, siapa mereka dan harus melakukan apa. Kisah Israel adalah juga bagian kisah kita, bagian kisah besar yang memberi makna dan tujuan dalam hidup kita sebagai umat Allah. Dalam kisah Israel Disini diingatkan dan disadarkan kembali bahwa kisah hidup kita adalah anugerah Allah. Anugerah masalalu yaitu anugerah keselamatan, anugerah masa depan yaitu membawa semua bangsa mengenal dan mengasihi Allah dan anugerah masa kini –saat ini- seorang imam, hidup kita adalah hidup yang mempresentasikan Allah kepada dunia yang menunjukkan perbedaan antara kekudusan dan keburukan. Dan hal itu pun semakin menyadarkan bahwa kita adalah umat yang mewakili Allah di hadapan dunia.  Untuk dapat menarik seseorang untuk dapat tertarik terhadap sesuatu kita harus memliki sesuatu yang menarik dan berbeda. Begitu pula untuk menjadi umat yang menarik orang lain kepada Allah diperlukan sesuatu yang berbeda yang ada di dunia ini. Ketika kita ingin menarik orang lain kita harus terbuka untuk dilihat, dibandingkan dan ditantang, menarik para pencari, mengundang kekaguman kepada Allah, mengundang ibadah, mengundang persetujuan.
Namun, kita akan memiliki banyak tantangan dan dilemma dalam kehidupan kita. Kompromi-kompromi dalam kehidupan yang membuat kita berpaling dalam daripada Allah. Pengenalan akan Allah yang benar akan sangat menolong kita tetap setia dalam kehidupan. Mengenal Allah akan membuat kita merindukan Allah terkenal ditengah dunia. Mengenal Allah juga akan membuat kita memiliki kesetiaan yang terbagikan, hanya Tuhan yang ada dalam hidup kira.
Dan tentunya, injil bukan hanya lewat kesaksian hidup melainkan secara verbal. Bersaksi mengenal Kristus kepada dunia. Injil yang kita bagiakan bukanlah injil biasa atau sepenggal tetapi sebuah hal yang luar biasa kepada dunia, sebagaimana Paulus mengungkapkan. Kisah yang di mulai dari penciptaan dan  perjanjian lama dan diakhir dengan ciptaan yang baru Karya salib yang memperdamaikan Yahudi dan nonYahudi dan menciptakan satu umat manusia baru bukan sekedar suatu produk sampingan dari Injil, tetapi adalah jantung dari Injil itu sendiri. Injil adalah sebuah iman dan ketaatan, injil adalah sebuah berita yang harus didengar, injil adalah pribadi dan kosmis, injil adalah dari Allah, kasih karunia, janji Allah, kesetiaan Allah, leselamatan dari Allah, Putra Allah, umat Allah dan kemuliaan Allah.
Untuk sebuah berita yang begitu besar itu, kisah ini perlu dibagikan dari generas ke generasi. Setiap orang yang sudah diutus Allah harus mengutus murid untuk menyebarkan berita ini.  Setiap orang di utus ke ladang misinya masing-masing. Kisah panjang pengutusan Allah sudah mencapai klimaks dalam Kristus, dari Kristus misi itu mengalir ke gereja sampai Dia datang kembali. Maka setiap gerja harus membina setiap anggotanya menjadi murid dan mengerjakan misi keluar dari zona nyamannya. Kita diutus ke dalam dunia seperti Bapa sudah mengutus Yesus.
Kita harus melihat bahwa tidak ada perbedaan kasta antara pergi ke suatu tempat dan menjadi misionaris dan kembali ke ranah publik dan bersaksi disana. Kedua hal tersebut memiliki porsi yang sama dan berkenan kepada Allah. Kedua hal tersebut sama-sama berperan dalam menghadirkan kerajaan Allah di dunia. Penginjilan serta tindakan sosial juga tidak boleh terdikotom sebab keduanya berimplikasi satu sama lain. Sebagai umat Allah,kita memiliki misi untuk memberitakan Injil yang utuh, melakukan konfrontasi terhadap dunia, menjadi berkat di tengah masyarakat, dan melakukan pembinaan. Haruslah dilakukan misi holistik, misi integral.  Kita harus menyadari pula bahwa seluruh kehidupan kita adalah misi. Dan sasaran misi kita adalah agar seluruh manusia mengenal, mengaku Allah adalah Tuhan,memuliakan Allah, serta beribadah kepadaNya.


Christo Billy Simanjuntak
Grace Tinawati Sitorus
Iiyani H. Tarigan
Juni Triana Sitompul
Satriani Manalu (editor)

 

Sabtu, 27 Juli 2013

REVIEW MISI UMAT ALLAH BAB III



BAB III : Umat yang Peduli dengan Ciptaan
Kisah Alkitab dimulai dengan sebuah penciptaan dan diakhiri dengan sebuah restorasi ciptaan yang rusak, yaitu ciptaan yang baru. Namun, kita justru membuangnya dan hanya berfokus pada kejatuhan dosa manusia dan penyelamatan Kristus. Hal ini membuat kita lupa akan misi pertama manusia yaitu pemeliharaan bumi.
Pemeliharaan bumi adalah sebuah misi yang nyatakan Allah kepada manusia. Kekuasaan manusia terhadap ciptaan menjadi suatu cerminan kuasa Allah sendiri sebagai raja. Maka cara manusia menguasai bumi bukanlah dalam bentuk eksploitasi. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, yang menjadi rusak bukanlah hanya diri manusia tetapi seluruh tatanan alam juga, alam terbatas dalam memuliakan Tuhan. Sehingga, ketika penyelamatan oleh Kristus bukan hanya penyelamatan atas dosa manusia tetapi juga penyelamatan atas tatanan alam, penebusan atasa tatanan alam. Misi penebusan Allah mencakup ciptaan. Kepedulian kita terhadap lingkungan bukanlah lagi hanya untuk kebijkasanaan dan melayani diri sendiri, melainkan kondisi kita sudah ditebus Kristus membuat kita menjadi agen kabar baik bagi ciptaan.

Jumat, 26 Juli 2013

review BAB 2 Misi Umat Allah



 Umat yang Mengetahui Kisah di mana Mereka Turut Mengambil Bagian


Gereja mula-mula begitu gigih dalam pengabaran injil dan rela menjadi martir. Hal yang menyebabkan setiap orang mampu seperti itu adalah karena pemahaman akan seluruh isi Alkitab bukan hanya soal amanat agung. Ketika Paulus menjelaskan soal injil dia tidak berbicara soal penglihatannya di Damsyik tetapi dia memaparkan seluruh perjanjian lama dan mengutip kitab Amos dalam pemberitaan injilnya, begitu pula Yesus ketika jalan di Emaus justru memaparkan soal penggenapan janji Allah pada kitab perjanjian lama.
Injil bukanlah hanya sekedar kisah kejatuhan manusia dan penebusan Kristus. Tetapi injil berawal dari sebuah penciptaan yang agung dari Allah yang membuat manusia menyadari identitas dirinya, lalu manusia memberontak kepada Allah. Dan dalam pemberontakan itu Allah mengadakan penebusan melalui bangsa Israel yang akhirnya gagal membawa keselamatan bagi bangsa lain yang membuat kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang tidak berdosa , semua akan jatuh ke dalam maut. Tetapi Allah tetap bekerja lewat Israel melalui Kristus yang turun ke dunia mengerjakan karya penyelamatan, dan kehadiran Roh Kudus mentranformasi tiap-tiap umat. Kedatangan Kristus ini membawa akhir agung yaitu ciptaan yang baru.

Akhir zaman bukan hanya sekedar penghakiman tetapi sebuah awal yang baru ciptaan yang baru. Janji itu membuat setiap umat untuk tidak hanya diam dan menerima keselamatan tetapi turut bekerja dalam karya besar penyelamatan Allah bagi dunia. Bangsa terpecah menjadi bangsa yang bersatu menyanyikan pujian kemuliaan bagi Allah. Kisah ini menjadikan sebuah karya penyelamatan yang luas dan komprehensif.

Saya menyadari bahwa Alkitab bukan hanya perjanjian baru tetapi juga perjanjian lama. Dalam setiap isi Alkitab berisi tentang penyataan-penyataan Allah, karya yang dimulai Allah dan yang pada akhirnya diselamatkan oleh Allah sendiri.

review BAB 1 MISI UMAT ALLAH



BAB I: Siapa kita dan Untuk Apa Kita Ada Disini?
Kalau saya harus menjawab pertanyaan judul Bab 1, saya akan menjawab bahwa Saya adalah utusan Allah untuk mengerjakan sebuah Misi untuk mengerjakan tujuan tertentu. Misi adalah sesuatu yang besar dan luas yang terdiri dari berbagai aktivitas(misi-misi) untuk mewujudkan tujuan besar itu. Seringnya saya membatasi ranah pengerjaan misi itu, bahwa misi adalah membawa kabar injil secara verbal kepada setiap manusia, saya membatasi pengertian misi secara sadar maupun tidak. Dan Christoper mengkoreksi bagian itu dengan menyatakan bahwa “segala sesuatu yang dikatakan, serta dilakukan orang Kristen dan jemaat semestinya bersifat misioner....” berarti bahwa setiap hal yang saya lakukan adalah dalam rangka membawa seluruh umat kepada Kristus. Artinya apa yang saya kerjakan adalah agenda Tuhan, hidup saya adalah sebuah misi.

Allah memiliki sebuah maksud untuk dunia dan seluruh umat Tuhan dipanggil untuk mewujudkannya. Misi Allah bukan hanya sekedar kebutuhan manusiawi saja tetapi seluruh dunia termasuk tatanan ekologis. Seluruh dunia bukan juga hanya berarti penjangkauan ke daerah-daerah terpencil seperti melakukan mission trip, tetapi lingkungan kita, tempat kita hidup adalah arena misi Allah, setiap umat Allah dipanggil untuk menggarami lilngkungan sekitarnya sehingga dunia memuliakan Tuhan. Allah yang akan mentransformasi dunia melalui transformasi pribadi tiap anak-anakNya sehingga gaya hidup dan tingkah laku kita menjadi cerminan akan kehadiran Allah.
Injil bukan sekedar verbal yang utama, sementara aksi sosial yang kedua. Alkitab tidak membuat klasifikasi seperti itu, tetapi kita membuat klasifikasi tentang penginjilan. Injil juga bukan hanya sekedar dibagikan tetapi injil harus ditelaah dan didalami setiap hari dengan pengeksplorasikan seluruh isi alkitab agar pesan yang kita sampaikan tidak tereduksi.

Dan akhir Bab ini ditutup dengan pernyataan misi adalah urusan loyalitas. Kesetiaan akan pembawa injil atas sang pemilik misi, kesetiaan akan pengenalan dan pemberitaan misi Allah, seperti pada kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. Alllah adalah sumber misi dan isi misi.

Kamis, 25 Juli 2013

repost from the first: YOU

kamu adalah kamu karena suatu alasan..
kamu adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks..

kamu adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna,disebut lelaki dan perempuan khusus milik Allah..


kamu bertampang seperti kamu karena suatu alasan..
DIA merajut kamu menjadi satu di dalam kandungan..
kamu benar-benar sesuai dengan gambaran yang ingin Dia ciptakan..


Orang tua yang kamu miliki adalah orang tua yang Dia pilih,dan tidak peduli bagaimana perasaan kamu,mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah dan mereka memiliki materai Allah..


trauma yang kamu hadapi tidaklah mudah..
dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti kamu,tetapi itu diizinkanNya untuk membentuk hati kamu supaya kamu bertumbuh serupa denganNya

kamu adalah kamu karena suatu alasan,
kamu dibentuk dengan tongkat Tuhan,
kamu adalah kamu,kekasih
karena Allah


by: Russell Kelfer

hasil Perenungan Firman Advent 1: Menantikan Keadilan

"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!"